Hi Mom...
Ada satu bahasan yang buat sebagian keluarga di Indonesia yang menganut adat budaya timur paling jarang diomongin sama anak, masalah seputar sex. Iyaaa kan, karena selama orang tua saya masih hidup mana pernah ngomongin hal ini.
|
"Masalah kesehatan reproduksi. foto: PngTree.jpeg" |
Mereka kaku? enggak juga tapi ya gak pernah ada pembicaraan ke arah dan kalau gak ngerti ya nanya saja sama teman apalagi dulu akses informasi di internet gak selancar sekarang.
Ketika saya menikah dan punya anak (anak perempuan pula yang kata orang lebih tricky mengasuhnya) sepertinya sudah gak bisa lagi deh untuk gak ngomongin hal ini, apalagi eranya sudah beda dimana informasi apapun bisa didapat dengan sekali klik.
Makanya dari dia masih balita, saya selalu ingatkan yang boleh pegang badan dia hanya saya, papanya dan dokter yang tentunya saat itu ada salah satu dari kita di dekat dia.
Makin dewasa ketika dia mulai datang bulan tapi gak lancar, kita secara berkala memeriksa ke dokter. Semua dokter dari beberapa rumah sakit yang beda bilang semua organ luar dan dalamnya gak ada masalah. Hanya masalah berat badan yang agak berlebih apalagi sejak pandemi kemarin.
Ada ucapan dokter perempuan ke Nayla yang bikin saya makin kepikiran, "Kamu harus bertekat untuk nurunin berat badan, kalau mau aman konsultasi dengan ahli gizi. Karena kalau berlarut takutnya nanti kelak kamu menikah sulit punya anak, kamu mungkin gak masalah tapi suami atau mertua bisa jadi keberatan,".
Puncaknya ketika minggu lalu Nayla harus ranap 5 hari karena ada tiga infeksi di badannya salah satunya karena kurang minum dan masalah higinitas.
Langsung deh begitu dokter keluar kamar, saya bilang ke Nayla mulai malam ini, kalau perlu 4-5 kali ganti pakaian dalam karena organ wanita gak seperti pria, lebih rentan terkena bakteri. Kayaknya kami perlu bantuan buat memberikan penjelasan yang gampang diterima anak sekarang.
Tabu.id
Dari namanya pasti tahu dong yang bakal dibahas pasti yang tabu-tabu ya kan๐. Komunitas daring yang digagas Alvin Theodorus ini fokus pada pendidikan, advokasi kesehatan seksual dan reproduksi.
|
"Alvin Theodorus. foto: linkedin.jpeg" |
Alvin berharap program yang dia gagas bisa menciptakan masyarakat terdidik dan terbuka terhadap Kesehatan Seksual dan Reproduksi (KSR), terutama di kalangan remaja dan anak muda.
Metode pendidikan daring dilakukan lewat media sosial dan seminar, tapi kadang bisa tatap muka lewat forum diskusi dan seminar. Dia gak sendirian karena bekerjasama dengan komunitas-komunitas terkait dan melakukan penelitian ilmiah di bidang kesehatan seksual dan reproduksi.
Pertama kali hadir di Jakarta sejak tahun 2018 yang melibatkan orang muda dari berbagai daerah di Indonesia. Topik yang dibahas macam-macam misalnya :
- Menjaga kesehatan alat reproduksi
- seksualitas
- Hubungan kesetaraan gender
- Kontrasepsi
- Hak reproduksi
- Infeksi menular dari seksual
Organ reproduksi memang jadi organ yang sangat penting, karena adanya faktor kurangnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Seperti yang terjadi sama anak saya, Nayla paham banget bisa cari apapun dari internet tapi mengulik kesehatan reproduksi dianggap gak terlalu penting dia pikir hidup bersih ala dia selama ini sudah aman.
|
"Tabu.id. foto: IG Tabu.id.jpeg" |
Mungkin karena tabu juga informasi tentang kesehatan reproduksi di Indonesia seringkali dianggap topik yang harus dihindari. Bahkan 75% informasi yang beredar dikalangin remaja ternyata tidak akurat.
Data dari BKKBN hanya sekitar 52,4% remaja di Indonesia yang memiliki pengetahuan yang memadai tentang kesehatan reproduksi
Lebih dari 78 relawan yang saat ini bergabung di Tabu.id, mereka terdiri dari orang muda yang ingin jadi agen perubahan dan pendidik untuk isu-isu kesehatan seksual dan reproduksi.
Platform pendidikan kesehatan seksual & reproduksi pertama dan terbesar
Yup betul Tabu.id pertama dan terbesar di Indonesia, karena mengangkat isu-isu yang dianggap tabu dengan pendekatan ilmiah. Misalnya ada konten yang mau mereka publish, konten ini berdasarkan bukti-bukti empiris terbaru dan sudah melalui proses peninjauan dan penyuntingan.
Platform ini juga mengadopsi perspektif netral dalam berbagai topik. Karena perubahan yang berkelanjutan dapat dicapai melalui pemberdayaan melalui program-program internal, kesempatan ini diberikan kepada semua orang tanpa memandang disabilitas, status kesehatan, status sosial, ekonomi, seksual hingga gender.
Media sosial menjadi tempat untuk transfer pengetahuan dan informasi melalui Instagram, Facebook dan YouTube. Meski belum lama berdiri, tabu.id sudah memiliki kenaikan engagement yang signifikan bahkan yang mengikuti setiap update informasi mayoritas adalah dari orang tua.
Ada yang berbagi pengalaman, bahkan tidak sedikit yang meminta saran mengenai kesulitan atau kasus yang sedang dialami. Saat ini, tabu.id baru memberikan pelayanan berupa konseling.
Dengan tagline "Tidak LagiTabu", tabu.id melakukan kolaborasi dengan mengadakan berbagai kegiatan bersama komunitas, sekolah dan kampus. Sehingga sering mendapatkan undangan secara kontinu sebagai narasumber pada setiap acara tatap muka.
|
"Alvin Theodorus di depan anak-anak remaja. Foto: IG Tabu.id.jpeg" |
Kerja keras berbuah penghargaan
Bersama tabu.id, Alvin mendapatkan apresiasi dari PT. Astra International Tbk dengan mendapatkan penghargaan SATU Indonesia Astra Award di bidang kesehatan. Alvin mendapatkan penghargaan tingkat provinsi pada tahun 2021.
|
"Alvin Theodorus. Foto: IG Tabu.id.jpeg" |
Apa sih (SATU) Indonesia Awards itu? ini adalah apresiasi bagi generasi muda baik individu maupun kelompok yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat di sekitarnya.
SATU Indonesia Awards telah diselenggarakan sejak 2010 dengan memberikan penghargaan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, dan teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Semoga banyak yang memanfaatkan platform Tabu.id, biar rasa sungkan dan bingung menjelaskan ke anak teratasi.
Komentar
Posting Komentar