Perangi Calo Darah dengan Komunitas Donor Darah on Call 24 jam

Hi Mom...

Beberapa hari lalu masuk pesan dari wali kelas Nayla melalui WA grup sekolah, sekiranya ada yang bisa mendonorkan darah untuk orangtua salah satu murid yang saat itu berada di rumah sakit.

Saya jadi ingat saat kakak perempuan saya mau melahirkan di salah satu rumah sakit di Pondok Gede, Bekasi beberapa tahun yang lalu. Dia kekurangan darah setelah selesai operasi cesar.

Persediaan darah di rumah sakit tersebut ternyata tidak mencukupi, akhirnya kakak ipar saya mencari persediaaan darah di PMI Jakarta. Kebetulan saya waktu itu sedang liputan malam jadi gak bisa nemenin untuk cari tambahan darah.

Dulu belum semarak sekarang, bisa meminta bantuan donor darah lewat pesan berantai di WA. Entah bagaimana caranya, kakak ipar akhirnya bisa mendapatkan darah tambahan untuk kakak saya.

"Nurirwansyah Putra ketua Komunitas Donor darah on call 24 jam. Foto: Dok. Kompas.jpeg"
Waktu itu belum pandemi, terbayang bagaimana bingungnya kalau menghadapi masalah ini saat pandemi. Ini yang dialami Nurirwansyah Putra ketika menyaksikan seorang bayi yang membutuhkan darah tambahan di tahun 2021.

Pria yang saat itu berusia 28 tahun ini menyaksikan Ilham seorang bayi penderita hidrosepalus berusia 4 bulan, sedang terbaring lemah  di RSUP Dr Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang, menunggu transfusi darah AB untuk bisa bertahan hidup.

Sayang golongan darahnya bukan AB, jadi tidak bisa mendonorkan darahnya untuk bayi mungil itu. Nur begitu dia biasa disapa tidak tinggal diam, dia langsung meminta tolong teman-temannya untuk mencari pendonor golongan darah AB.

Usaha mereka tidak sia-sia, ada satu orang yang darahnya cocok dengan Ilham. Sayangnya Ilham tidak bertahan walaupun sudah mendapat transfusi darah merah, entah mungkin telat diberikan atau memang Allah lebih sayang dengan Ilham.

Calo darah merah dan trombosit

Kejadian seperti ini sudah diamati Nurirwansyah sejak tahun 2016, karena dia melihat selain susah untuk mendapatkan donor yang sehat karena sedang pandemi, stok darah menipis karena aktivitas mendonorkan darah dibatasi.

Situasi ini makin sulit karena ternyata praktek calo darah dan trombosit di Palembang juga banyak. Trombosit (apheresis) juga banyak diperlukan para penderita kanker darah dan beberapa kanker lainnya.

Bahkan saat pandemi banyak juga pasien Covid-19 yang membutuhkan terapi plasma konvalensen. Saat itu pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, biasanya disarankan untuk mendonorkan plasma darahnya.

"Pendonor sedang donor darah. Foto: Dok. Kompas.jpeg"
Melihat situasi seperti ini para calo ini bukannya kasihan malah tega ambil kesempatan dalam kesempitan. Mereka tega mengambil keuntungan lewat praktik jual beli darah.

Para calo darah ini mematok harga 400 ribu rupiah untuk satu kantung darah merah yang sehat. Harga lebih fantastis dipatok untuk satu kantong trombosit seharga 2,5 juta rupiah.

Harga mencekik leher ini menambah derita pasien yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki mata pencaharian tetap, bahkan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar yang layak apalagi untuk pengobatan yang mahal.

Apalagi para calo darah berkeliaran di sekitar Unit Transfusi Darah rumah sakit. Mereka seolah-olah bersimpati dengan pasien yang sedang panik karena harus segera mendapatkan darah tambahan untuk keluarganya yang sakit.

Mereka langsung menebarkan jaringnya dengan menawarkan jasa pendonor berbayar dengan fee tertentu. Imbalan yang diminta sudah diluar batas kewajaran.

Karena hal inilah yang mendorong Nurirwansyah lulusan ilmu Hukum sejak 2016 memback up Palang Merah Indonesia dan RSMH Palembang dengan membentuk Komunitas donor darah on call yang bisa dihubungi 24 jam.

Komunitas donor darah on call 24 jam

Bersama teman-temannya Nurirwansyah Putra mengelola komunitas yang sudah beranggotakan lebih dari 170 orang. Anggota ini selalu standby mendonorkan darahnya kapan saja.

Tentunya untuk menjadi seorang pendonor darah harus melewati dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti:

  • Fisik harus dalam kondisi sehat jasmani dan rohani.
  • Usia antara 17-60 tahun. Khusus untuk usia 17 tahun harus mendapat izin tertulis dari orangtua dan memenuhi syarat yang lain.
  • Memiliki berat badan minimal 45 kg.
  • Suhu tubuh 36-37 derajat Celcius.
  • Tekanan darah harus diangka 100-160 untuk sistolik dan 70-100 untuk diastolik.
  • Kadar hemoglobin minimal 12 gr/dl untuk wanita, dan minimal 12,5 gr/dl untuk pria.
Komunitas ini awal terbentuknya adalah komunitas donor khusus trombosit. Pasien kanker yang kadar trombositnya turun dikhawatirkan mengalami pendarahan internal atau eksternal. 

Makanya dokter biasanya tidak bisa melanjutkan kemoterapi sampai trombosit pasien kembali normal. Nah kalau pengobatan diberhentikan sementara dulu bisa gak berhasil tindakan pengobatan yang dilakukan sebelumnya. Makanya harus transfusi trombopheresis.

"Stok darah. Foto: Dok. Kompas.jpeg"
Seiring berjalannya waktu kebutuhan donor bertambah dengan donor darah utuh. Dalam situasi normal rata-rata setiap hari ada 3-4 permintaan bantuan donor di grup, selain untuk kebutuhan pribadi bisa utuk kebutuhan darurat seperti wabah demam berdarah yang pernah terjadi beberapa tahun lalu di Palembang.

Sering dikira calo darah

Bukan berarti perjalanan Nur selama ini berjalan mulus, dia sering dikira calo darah sama keluarga pasien. Karena banyak yang ketika menghubungi dirinya untuk minta bantuan, langsung bertanya berapa harga satu kantong darah.

Menurut pria berbintang gemini ini tidak sulit memberantas calo darah.  Yang penting adanya kerjasama dan niat baik dari semua masyarakat untuk bersedia menjadi pendonor.

Kalau semua kebutuhan bisa dipenuhi bantuan relawan, calo darah akan hilang dengan sendirinya. Sementara tantangan dari calo darahnya sendiri juga lebih horor, seringkali motornya dikempesin ban motornya karena dianggap menghalangi mata pencaharian mereka.

Tapi ini tidak menyurutkan langkahnya untuk terus melanjutkan komunitas yang sudah dia bentuk bersama teman-temannya. Apalagi usahanya membantu banyak orang yang kesulitan dapat tambahan darah tapi tidak punya biaya untuk berobat. 

Apresiasi untuk Nurirwansyah Putra

Setelah lebih dari 10 tahun menjalankan komunitas donor daran on call 24 jamnya ini, tindakannya mendapat apresiasi ASTRA Satu Indonesia Award (SIA) pada tahun 2021 tingkat provinsi Sumatera Selatan.

Dia terpilih untuk kategori kesehatan tentang donor darah on call. Nur yang saat ini menjadi Ketua Komunitas Donor Relawan Sumsel dan Himpunan Darah Apheresis, sebetulnya tidak mengharapkan penghargaan apapun karena dia dan teman-temannya tulus menjalankan komunitas ini.

"Kegiatan donor darah. Foto: Dok. Kompas.jpeg"
Seperti yang dia bilang, "Kami tidak tahu bagaimana cara masuk surga, tetapi dengan berbagi darah setidaknya kami punya cara untuk menyalurkan kebaikan".

Komentar

  1. Aku speechless lah ama orang-orang yg jadi calo darah begitu. Di saat ada yg membutuhkan, tega mereka mematok harga tinggi untuk darah yg diperlukan. Ga kebayang aja hukumannya nanti.

    Salut utk mas nya, yg bener2 peduli masalah begini. Terharu juga aku dengan kata2 terakhirnya. Kebaikan yg dipilih sangat membantu bagi yg membutuhkan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sampai sekarang aku belum tahu apakah BPJS mengcover transfusi darah (asuransi swasta mengcover ini saat rawat inap), kalau enggak di cover terus ketemu sama calo darah kyk gini pasti bikin sengsara banget ya. Dan ini pasti masih banyak dimana-mana. Semoga makin banyak relawan yang bisa mendonorkan darahnya ya mba

      Hapus

Posting Komentar