Kerja Keras si Pengasuh Karang Agung Triono Membuat Perubahan di Dusun Lenggoksono

Hi Mom....

Masih ada yang ingat lirik ini? “If you want to make a world better place, take a look at yourself then make a change…..”

Penggalan lirik lagu Man in the Mirror yang dilantunkan King of Pop Michael Jackson itu bisa menjadi gambaran dari upaya yang dilakukan oleh Agung Triono. 

Pria kelahiran 1988 itu mengubah wilayah tempat tinggalnya yaitu Dusun Lenggoksono, Kabupaten Malang, Jawa Timur menjadi Kampung Berseri Astra.

"Agung Triono bersiap melakukan tranplantasi terumbu karang. Foto: dok.pribadi.jpeg"
Laut, kebun kopi, dan kebun cengkeh menjadi sumber alam utama yang menopang kehidupan masyarakat Lenggoksono. Laut juga yang menjadi daya tarik utama wisatawan dalam negeri dan luar negeri untuk mengunjungi Lenggoksono.

Para pengunjung bisa berselancar, snorkeling keindahan terumbu karang, bahkan ada camping ground segala yang bisa dipakai untuk menginap. Alam yang begitu pemurah memberikan kebaikan bagi masyarakat Lenggoksono. 

Nyatanya kebaikan ini seperti pedang bermata dua. Tidak sedikit pihak-pihak yang ingin ikut mengelola Lenggoksono dengan cara yang tidak pas.

Upaya mengubah lingkungan dan pola hidup

Agung juga mengamati bahwa ada bagian-bagian dari Lenggoksono selain pantai dan kebunnya yang belum diperhatikan betul oleh masyarakat. 

Bukan hal yang mudah bagi Agung untuk melakukan perubahan agar Dusun Lenggoksono menjadi tempat yang nyaman untuk dihuni dan juga menarik wisatawan untuk berkunjung.

Warga Dusun Lenggoksono masih banyak yang belum sadar tentang pelestarian lingkungan. Ini yang membuat suasana kampung ini kumuh, sampah masih dibuang ke sungai dan laut. Padahal, mayoritas warga menggantungkan hidup mereka di laut.

Bukan hanya membuang sampah sembarangan, warga juga masih menggunakan bahan beracun untuk menangkap ikan sehingga merusak terumbu karang dan tentunya membuat ikan kecil mati. 

"Agung Triono dan warga membersihkan lingkungan. Foto: dok.pribadi.jpeg"
Agung sadar kelakukan warga tersebut adalah salah dan bisa merusak lingkungan. “Ayah saya selalu berpesan, jangan pernah merusak laut yang memberi kita kehidupan,” ungkap Agung.

Perubahan harus dilakukan dari diri sendiri, seperti potongan lirik lagu Michael Jackson, Man in the Mirror. Agung memutuskan untuk membujuk warga agar mau menjalankan program yang bisa memperbaiki lingkungan. Salah satu program yang diusung Agung adalah program gerakan kembali ke alam.

Program gerakan kembali ke alam

“Aktivitas pertama yang saya lakukan adalah penghijauan. Saya mengajak masyarakat untuk mulai menanam pohon di halaman rumah mereka. Awalnya sulit untuk bisa membujuk warga melakukan penghijauan. Tapi secara perlahan, mereka mulai paham pentingnya menjaga lingkungan,” jelas Agung.

Agung juga meminta warga untuk memilah sampah organik dan anorganik. Awalnya warga beranggapan sampah sama sekali tidak bisa dimanfaatkan. 

Namun, Agung memberikan pemahaman bahwa sampah bisa diolah dan dijadikan ekobrik atau pupuk organik cair. Bukan itu saja, sampah juga bisa menghasilkan uang.

Warga pun mulai rajin memilah sampah dan kemudian menyetorkan sampah tersebut ke Bank Sampah. Hasil setoran sampah itu yang kemudian menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi warga.

Secara perlahan, Agung mampu mengubah kebiasaan warga di lingkungan darat. Target berikutnya adalah mengawasi pesisir di perairan laut di wilayah Lenggoksono dan sekitarnya. Dia harus mulai memikirkan cara untuk menjaga ekosistem laut khususnya terumbu karang dan populasi ikan hias.

Menjaga keseimbangan ekosistem laut menjadi hal yang sangat krusial. Karena, mayoritas mata pencaharian warga dusun Lenggoksono adalah dari ekosistem laut. Agung kemudian memberanikan diri mendaftar sebagai Pengasuh Karang (Coral Nanny).

Apa itu Pengasuh Karang (Coral Nanny)?

Gak hanya baby loh yang butuh pengasuh alias nanny, terumbu karang  perlu pengasuh juga. Jadi Coral Nanny adalah orang-orang yang dipercaya untuk menjaga ekosistem terumbu karang di Lenggoksono tetap tertaga dan lestari meski aktivitas kebaharian dan juga pariwisata terus berjalan.

Salah satu tugas pengasuh karang adalah meletakkan kotak bibit terumbu karang di dalam laut dan mengawasi serta mengupayakan pertumbuhan ekosistem karangnya.

“Kami melindungi ekosistem terumbu karang. Menanam transplantasi terumbu karang. Kami juga menjaga area zona inti sebagai area konservasi terumbu karang,” jelas Agung.

Hari-hari Agung kemudian diisi dengan mengajak masyarakat sekitar untuk lebih peduli tentang lingkungan tempat tinggal mereka, baik dalam skala kecil seperti di halaman rumah atau yang besar seperti ekosistem terumbu karang di laut.

“Kami melindungi ekosistem terumbu karang. Menanam transplantasi terumbu karang. Kami juga menjaga area zona inti sebagai area konservasi terumbu karang,” ujar Agung.

Agung mampu mengubah pola pikir warga setempat dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Mereka telah menanam pohon, membersihkan lingkungan, memilah sampah, dan melindungi ekosistem laut. 

Semua ini merupakan langkah-langkah penting menuju keberlanjutan lingkungan dan kehidupan yang lebih baik.

Kerja keras berbuah penghargaan 

Kerja keras Agung dalam melakukan transformasi di dusun Lenggoksono menggugah hati Vian, sahabat dekatnya. Ia kemudian menyarankan Agung untuk ikut dalam Satu Indonesia Award yang digelar oleh Astra Indonesia.

“Harapanya ke depan Agung dapat mengembangkan jiwa sociopreneur (sektor usaha yang berdampak sosial) dengan memanfaatkan potensi yang ada di desanya,” ungkap Vian.

Melihat Lenggoksono yang mempunyai banyak potensi Agung pun yakin sektor wisata di tempat tinggalnya itu bisa ditingkatkan dan dikembangkan. 

Tidak diduga pada 9 September 2017 fasilitator dari Astra memberitahukan bahwa Agung lolos dikategori lingkungan dan akan ada tim verifikasi yang datang ke Lenggoksono.  Agung membawa tim tersebut ke tempat-tempat paling indah di Lenggoksono.

“Pagi mereka snorkling di Pantai Kletakan. Saat itu ombak bagus. Dan dengan kedalaman 2,5 meter, mereka bisa melihat keindahan terumbu karang. Mereka juga saya ajak ke Bolu-Bolu, perkebunan kelapa yang keindahannya mirip Hawai. Saat kami ke Banyu Anjlok pun wisatawannnya sangat banyak,” cerita Agung.

Beberapa minggu kemudian lelaki yang dulunya berniat menjadi seorang pendeta ini dipanggil lagi dan segera terbang ke Jakarta. Tak disangka ia masuk menjadi 2 besar nasional, program lingkungan (konservasi dan ekowisata bahari) fokus pada potensi laut.

"Agung Triono depan gapura kampung Berseri ASTRA. Foto: dok.pribadi.jpeg"
Penghargaan individu bidang lingkungan sebagai Coral Nanny menjadi batu loncatan bagi Agung untuk mengembangkan Lenggoksono. Ia mengajak masyarakat sekitar untuk peduli terhadap lingkungan dari yang dekat seperti halaman rumah atau bahkan ekosistem terumbu karang di laut.

“Lenggoksono juga terpilih menjadi salah satu dari puluhan Kampung Berseri Astra di Indonesia pada tahun 2021. Saya sangat senang karena ini adalah pencapaian yang luar biasa. Saya berharap ini bisa menjadi sebuah inspirasi bagi banyak orang dan perjuangannya yang tulus, yang luar biasa patut menjadi teladan untuk selalu peduli terhadap lingkungan sekitar,” pungkas Agung.

Semoga apa yang dilakukan Agung Triono ini bisa menginspirasi banyak orang untuk peduli lingkungan, karena ini akan dinikmati dan dirasakan generasi selanjutnya.

Komentar