Keracunan Makanan di Family Gathering

Hi Mom….

Judulnya agak gimana gitu ya, ngeri-ngeri syedap tapi hidup gak asik kan kalau lurus-lurus aja kayak sayur kurang bumbu. Apa dan kenapanya akan gw ceritain nanti ya.  

"Family Gathering, foto: Bim.jpeg"
Family Gathering

Yang ditunggu-tunggu tiba juga nih Family Gathering jilid 2, bulan menginap ditetapkan setelah genap 12 bulan kita menabung. Pemegang ATM tabungan sudah bisa dipastikan selalu gw, alasannya kakak gw gak mau begitu juga dengan adik-adik yang semuanya cowok.

Tadinya suara terbanyak maunya di Ciwidey Bandung, tapi setelah survey ke Lokasi villa yang kita pilih adek gw yang nomer 3 merasa Bandung jauh dan macet. Jadilah balik lagi ke villa yang di Puncak.

"Puncak.jpeg"
Padahal kan di puncak ada ganjil genap dan buka tutup jalan segala, ya sudahlah berhubung dia yang survey kali ini kita manut aja deh. So puncak lagi seperti tahun lalu ....

"Vila Bella Vista, Foto: Kevin.jpeg"

"Family Gathering, Foto: Bim.jpeg"
Vila Bella Vista

Selain udaranya dingin banget, vilanya juga bagus plus dengan halaman berumputnya yang luas cocok buat bikin lomba-lombaan. Pemandangan kalau lagi gak berkabut bisa kelihatan gunung Gede, dari halaman belakang dekat kolam renang.

"Halaman belakang vila.jpeg"
Minusnya (buat kita ya) ternyata ini lingkungan orang beragama kristen, kayak tempat retret gitu. Bahkan di dalam dan di luar vila banyak ornamen-ornamen salib. 

OMG... pas survey memang gak bisa masuk ke dalam ruangan tapi penjaga vila gak menjelaskan apapun tapi ya sudahlah masa iya sholat dan doa kita gak diterima sih. Lagian kita tau pastinya vila ini ada ornamen kristianinya ya pas sudah di sana.
 
Kakak gw Elly jadi keluarga pertama yang sampai vila, disusul keluarga Pri (Uwi) dan Keluarga Kris. Kris dan anak-anaknya yang cowok kebetulan hari itu lagi pingin motoran ke vila. 

Jelang makan siang Gw dan keluarga Bim adek gw nomer dua sampai juga di sana. Kita memang jalan bareng, konvoi dari Duta Indah, Pondok Gede. 

Adek bungsu gw Dimas dengan keluarga dan mama mertuanya rencananya nyusul setelah menghadiri acara kondangan keluarga istrinya di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.

Makan siang pakai catering vila

Tahun ini kita putuskan gak mau masak sendiri (gw sih yang paling males, wong liburan gw mau leyeh-leyeh apalagi orangnya banyak kurleb 26 orang). Masih ingat adek ipar gw tahun lalu yang pingin banget masak sendiri tiba-tiba sakit, akhirnya kita semua yang eksekusi, lelaaaaah gw gak mau lagi.

Dan sedihnya malam sebelum kita pergi ke vila (lagi-lagi) keluarga Pri adek gw yang ngalamin musibah, kali ini anaknya yang diare parah hingga harus masuk UGD. Untungnya bisa rawat jalan dan tetap bisa liburan bareng kita.

Menu makan siang (maaf lupa foto😁) daging gepuk goreng, sayur asem, ikan asin balado, bakwan goreng, telor dadar, kerupuk, lalapan dan buah pisang. Sayur asemnya enak, bahkan sorenya gw masih gadoin semangkuk sayur asem dan ikan asin balado tanpa nasi.

Cemilan banyak, gw bawa sosis solo (yang sebagian sudah dicemilin di mobil pas jalan dari Jakarta ha...ha...), adek gw bawa es buah, sukun rebus, cake jadul, amanlah buat ganjel sore.

Lomba ala-ala...

Berbeda dengan tahun lalu, kita menginap ya nginap aja tanpa ada rencana mau ngapain kecuali berenang, main bilyard, karokean bareng dan bakar bakar jagung. 

Standart aja yang penting happy, maklum baru pertama kali sejak kita semua berkeluarga bisa kumpul bareng, itu juga ada yang absen. Keluarga adek bungsu, mertua dan anak-anaknya mendadak demam.

Nah tahun ini selain bikin spanduk para keponakan berinisiatif bikin lomba ala-ala. Panitia pelaksana semua mereka yang ambil alih, bahkan mereka bikin rundown segala. Seserius itu tapi susunan panitianya bikin ngakak😁.

susunan kepanitiaan :
ketuplak : Sheva (dipilih karena paling tua)
waketuplak : Daffa (milih diri sendiri)
dokumentasi : Kevin (udah pengalaman upload di tiktok)
logistik : Atha (keliatannya fisik paling seger)
akomodasi : Aqsya (memang pantas untuk disuruh suruh)

Ada lomba grup bakiak, futsal, bilyard, karaoke dan lomba khusus untuk anak-anak. Untuk urusan hadiah para orang tua yang nyumbang, dari goodybag yang bagus-bagus tapi nganggur gak dipakai, sebagian ada juga yang beli.

"Sebagian kado-kado dari gw di Family Gathering.jpeg"

"Lomba Bilyard di Family Gathering, Foto: Pop.jpeg"

"Peserta lomba bakiak dan futsal di Family Gathering, Foto: Kevin.jpeg"
"Lomba bakiak di Family Gathering, Foto: Kevin.jpeg"
"Lomba Gaple, Foto: Laras.jpeg"
"Pop paling banyak kalah di lomba gaple.jpeg"
Lomba berlangsung dengan lancar dan sukses, semua happy karena sebagian besar dapat hadiah. Adek gw yang bungsu sesudah maghrib sudah tiba juga di vila, mereka langsung makan malam, ikutan lomba dan bakar jagung.

Hari kedua jelang pulang, kita menghabiskan waktu dengan berenang, ada yang jalan pagi keliling komplek, belanja sayur langsung di kebun warga. Lanjut habis sarapan pagi dengan nasi goreng dan lomba untuk anak-anak.

"Kebun depan vila.jpeg"
"Kebun depan vila.jpeg"

"Pemenang lomba anak-anak di Family Gathering, Foto: Kevin.jpeg"
Sebelum pulang kita masih makan spaghetty bolognese buatan adek ipar. Dua orang keponakan agak males makan alasannya mual sama pusing, kita mikirnya mungkin karena malam sebelumnya mereka kurang tidur ketika adiknya diare dan sempat dibawa ke UGD sehari sebelum jalan ke vila.
Di jalan...

Seperti sudah diduga di jalan macet parah karena kena sistem buka tutup. Kayaknya kendaraan dari Jakarta gak habis-habisnya, gw sampai sempat beli cilok gara-gara melihat uap cilok anget pas abangnya buka tutup panci cilok.

"Macet di Puncak.jpeg"
Begitu jalanan sudah lancar lagi, bubar grak kita. Ada yang mau sholat dulu, ada yang mau makan sementara gw sekeluarga plus satu ponakan yang mau nginap di rumah rencananya mau langsung ke Cimory untuk beli oleh-oleh, makan dan sholat. 

Tapi tiba-tiba gw lihat plang kopi klotok di Cisarua, berhubung Pop sama Nay pas di Jogja gak sempat makan di sana gara-gara hujan deras, gw usul buat makan dan sholat di kopi klotok.

"Kopi klotok, Cisarua.jpeg"
Pas makan gw sudah merasa kayak mual, gw pikir mungkin karena lapar. Sudah niat di Cimory mau cari permen yang asem atau mentol buat ngilangin mual. 

Permen kayaknya gak ngefek ya, makanya kelar dari Cimory dan sudah mau masuk tol, gw dengan kesadaran penuh nyari pelastik buat muntah (ada pelastik ukuran sedang bekas bungkus kanebo) yang gw lapis lagi dengan tas kain.

Gw juga nyiapin tisu basah dan tisu kering di atas pangkuan, sedangkan tas selempang gw titipin ke bangku belakang. Sebelumnya sempat mampir ke rest area tapi belum mau muntah. 

Kenapa harus muntah? karena ini kebiasaan gw dari dulu yang dihafal sama almarhum mami, mual karena masuk angin kalau belum muntah belum kelar urusan.

"Halaman belakang vila, Foto: Bim.jpeg"
Jadi ya gw siapin semua karena asam lambung sudah naik ketenggorokan, begitu keluar rest area baru deh keluar dengan sukses. Pelastik muntah sampai penuh, karena gw fikir sudah kelar gw karetin. Bahkan buka hijab segala karena mau pakai minyak telon di leher dan di perut

Gak taunya kepingin muntah lagi dong, tanpa persiapan langsung muntah di tas kain yang pastinya langsung basahin baju, rok dan hijab yang ada di pangkuan. Ya Allah kenapa ini, perasaan semua sudah keluar, kenapa masih banyak juga ada yang dimuntahin. 

Singkat cerita begitu sampai rumah sempat WA di grup keluarga kalau kita baru sampai rumah (yang lainnya juga ternyata sama kena macet di jalan) sambil cerita kalo sempat muntah dua kali di jalan.
 
Adek dan kakak gw komentarnya sama, mungkin masuk angin karena telat makan. Rasanya sih enggak ya, karena kan pagi makan nasi goreng sama spaghetty terus di jalan beli cilok. Perut gak kosong-kosong amat. 

sebelum tidur gw coba makan regal 2 keping dan buah terus keponakan gw Laras ngerokin badan, siapa tau jadi lebih enakan. Gak taunya tengah malam muntah lagi dan banyak hiiiiks, keluar lagi deh makanan yang masuk secuil tadi. 

Jadi semalaman cuma bertahan minum teh manis anget sama air putih biar gak dehidrasi. Alhamdullilahnya biar gelisah bisa tidur.

Akhirnya bertumbangan....

Paginya habis shubuh pas buka grup WA keluarga, keponakan umur 6 tahun muntah juga sampai 8 kali semalam, sempat stop muntahnya setelah dibawa ke klinik sampai akhirnya besok malamnya dibawa lagi ke dokter spesialis anak karena muntah lagi.

Gak hanya itu dua ponakan gw yang dewasa Laras dan Daffa juga tumbang. Daffa muntah semalaman sampai akhirnya harus rawat inap, sementara Laras sempat masuk kerja tapi sorenya muntah-muntah di kantor. Dia juga akhirnya dirawat inap di rumah sakit yang sama dengan Daffa.

"Bang Daffa di UGD, Foto: Atha.jpeg"
"Kakak Laras di UGD, Foto: mama anthi.jpeg"
Semua kesimpulan dokter sama, karena  infeksi bakteri, salah satunya dari makanan. Hanya gw yang gak ke rumah sakit, karena selain merasa muntah sudah stop, dua hari sebelum ke vila cek up ke rumah sakit untuk mamografi dan usg payudara sama suntik keloid di bekas operasi kista di kulit payudara.
Semua hasilnya baik makanya gw bisa tenang buat ikut family gathering tapi bikin gw merasa enought ah ke rumah sakit lagi. Syedihnya muntah memang stop tapi besok malamnya gw gak tidur karena semalaman diare.

Makanya begitu bisa menelan obat diare (Diapet) sama makan pisang ambon sampai 5 buah yang dimakan bertahap, Alhamdullilah diare stop perut juga gak bunyi berisik lagi.
 
Tapi menyisakan kepala yang pusing bangeeeeet. Pop cuma bisa nunggu kalau gw minta ke UGD dia siap, karena dia sudah izin kerja dari rumah. 
Jadi total yang terdampak 10 orang, walaupun ada yang muntah parah bahkan sampai dirawat, sisanya hanya mual atau diare. 
Penyebabnya Adalah....

Dugaan kita sih dari lauk makan siang dari catering vila, karena ini makanan yang sama dimakan gw dan dan para keponakan. Alasan lainnya keluarga adek gw yang menyusul malamnya baik-baik aja tuh, berarti menu makan malam dan sarapan pagi kita aman.

Sayur asem yang jadi tersangka, lagi lagi yang tepar karena makan sayur ini dalam jumlah yang banyak. Nayla sempat makan tapi hanya kuahnya aja buat basahin nasi, pop malah gak makan sayur asem. 

Alhamdullilah gak kebayang kalau kejadiannya menimpa pop, siapa yang bawa mobil dari Bandung ke Jakarta. Pihak vila juga sudah kita kasih tau kalau kita keracunan makanan, semoga lain kali bisa lebih bersih lagi nyiapin makananya. 

Kita gak minta ganti rugi cuma pingin mereka tahu aja kalau makanan mereka ada yang gak higienis. Alhamdullilah juga adek-adek gw adem ayem gak beringasan marah-marah. Mungkin fokus sama anak-anaknya yang sakit. 

Apakah akan kapok pakai catering kalau menginap di vila? tentu gak kapok dong, ini kan hanya musibah yang bisa terjadi kapan aja.  Tapi akan lebih aware lagi untuk saling ngingetin buat jaga kebersihan.

Dibalik semua musibah kecil yang kita anggap rezeki dari Allah, kayaknya Allah lagi sayang-sayangnya sama kita. Lagi pula Family gathering kali ini kita lumayan kumplit, lebih happy dari tahun sebelumnya.

Semoga tahun depan masih bisa berkumpul lagi dakam keadaan sehat walafiat. Makasih buat yang sudah mampir di blog ini, jangan lupa jaga kesehatan juga ya.

"Sebelum muntah muntah di jalan pulang, Foto: Bim.jpeg"

Komentar

  1. Aissssh banyak juga yg kena ya mba. Sampe 10 orang. Iya sih, jangan bikin yg begitu jd penghalang atau malah kapok. Krn kan ga selalunya begitu. Tp aku sendiri jarang pesen katering villa kalo nginep rame2, soalnya kebanyakan yg ikutan rajin masak semua 🀣🀣.

    Aku pun kalo daerah puncak udh males datangin mba. Ga kuat buka tutupnya. Mending kalo ngumpul ke Bandung sekalian sih atau tempat lain. Udh lamaaaa bgt kamunya ke puncak. Apalgi dulu pernah kejebak macet sampe 8 jam hahahahahha. Kayaknya jd kapok 🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah enak kalo banyak yg rajin masak, ini cuma satu dua orang yg begitu. Dan tahun lalu sdh ngerasain capeeeee gak kelar kelar urusan dapur. Soal menginap di puncak juga 80 persen kapok gak mau lagi di puncak tapi untuk tahun ini ya udah kita turutin. Tahun depan nooooo, harus Bandung ha... Ha.... Makasih mba Fanny sdh mampir di blog ini ya

      Hapus

Posting Komentar