Bertanam itu tidak harus di tanah yang subur, di tanah yang kering kerontang juga bisa bercocok tanam, gak percaya?.
Awalnya saya juga meyakini hanya tanah subur yang bisa dipakai bercocok tanam, ternyata tanaman seperti oyong, ketimun, ubi, singkong, wortel dan kedelai, bisa tumbuh subuh di musim kemarau dan tanah kering.
Pengetahuan ini saya dapat dari Helianti Hilman pebisnis yang selama 12 tahun ini giat menggali rahasia warisan pangan Indonesia.
Katanya para petani ini rata rata sehat dan kaya nutrisi. Karena mereka memakan makanan sehat tanpa pengawet langsung dari lahan yang mereka tanam atau dari tanaman liar.
Soal Tanaman liar dia punya pengalaman menarik, ketika pergi ke pedalaman Papua. Mereka bepergian masuk hutan, tidak membawa bekal makanan.
Alasannya banyak tanaman liar yang bisa dimakan, dan untuk memberi rasa pada masakannya, ada sejenis nipah yang bila dimasukkan ke dalam masakan, akan memberikan rasa asin Alami. Wuiiiih gak bikin tensi naik nih kalau rasa asin makanan berasal dari tanaman.
Pasti kepingin tahu kan, kenapa Helianti Hilman ini semangat sekali berbicara soal keanekaragaman tanaman pangan liar.
Dia senang, akhirnya pemerintah Indonesia peduli untuk memikirkan masalah pangan khususnya untuk Asia Pasific.
Karena Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki raport merah untuk penyelesaian masalah kesehatan, sistem pangan dan lingkungan hidup.
Karena Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki raport merah untuk penyelesaian masalah kesehatan, sistem pangan dan lingkungan hidup.
Forum yang baru pertama diadakan di kawasan Asia Pasific, akan dilaksanakan di Jakarta pada 30-31 Oktober 2017.
Sebelah Kiri: Helianti Hilman CEO Javara |
Pantas saja Helianti Hilman semangat banget diundang untuk ikut forum ini. Karena ilmu makanan liar dan sehat terputus akibat gaya hidup makanan yang datang dari luar, seperti makanan makanan yang banyak memakai pengawet, dan pemanis buatan.
Kearifan lokal untuk memakan makanan memakai intuisi sekarang ini sudah hilang, yaitu kebiasaan untuk membaca tubuh lagi butuh apa untuk memberi nutrisi badannya, sekarang orang lebih banyak memakan makanan yang membuatnya kenyang dan cepat saji.
Ahhh rasanya tidak sabar melihat melihat perubahan pola makanan kita, karena memang rasanya ada yang keliru pada kebiasan makan, dan pangan yang dikonsumsi.
Seperti yang dibilang Dian Saminarsih staf ahli menteri kesehatan bidang kemitraan. Kalau pola dan tren makanan seperti saat ini terus berlanjut, maka bumi perlu memproduksi 50 persen makanan lebih banyak.
Dian Saminarsih sebelah kanan berbaju putih |
Waah banyak juga ya, karena produksi makanan sehat dari bumi itu untuk memberikan asupan pangan bagi 9 milyar penduduk bumi hingga tahun 2050.
Aaaah masih adakah saya tahun segitu? yang jelas generasi anak saya yang akan merasakan dampak dari hasil yang kita kerjakan sekarang.
#kemenkes_ri
Komentar
Posting Komentar