Pisang buat saya bisa di
bilang sudah jadi teman setia untuk sarapan atau bekal ke tempat liputan, kebiasaan ini dimulai sebelum saya menikah.
Sebagai mantan
wartawan (eh gak ada istilah itu sih sebenarnya☺), saya punya jam kerja yang gak menentu, bisa berangkat subuh atau
tengah malam.
Untuk urusan isi
perut, kadang malas harus buru-buru makan.
Makanya saya selalu sedia pisang Cavendish
cluster isi 3-8 buah di rumah. Kebetulan untuk di Jakarta Pisang Cavendish ada di mana-mana.
Buat persyaratan lomba Blog |
“Pisang Pasti Sunpride”
jadi pilihan saya, http://www.sunpride.co.id/. Karena 1 buah pisang ini kalau dimakan tiap hari, mantap banget buat
ganjel perut.
Sayangnya dulu belum ada pisang
Cavendish versi single yang di bungkus pelastik. Jadi kalau saya bawa ke tempat
liputan, saya bungkus pakai pelastik bening.
Kenapa saya jatuh cinta dengan
pisan Cavendish Sunpride ini?. Selain kulit pisangnya yang mulus, rasanya manis dan warnanya kuning cerah.
Jadi kalau dimakan di tempat liputan, kulit pisangnya masih kuning cerah persis
seperti pisang import.
Ternyata Pisang Cavendish sunpride
milik group gunung sewu yang ada di Lampung ini, melakukan
perawatan maksimal mulai dari pemilihan bibit dan pengemasannya,
makanya kulit pisangnya mulus.
Saya juga baru tahu kenapa pisang
ini tidak cepat layu kulitnya, karena si Pisang Cavendish ini dikembangbiakan
menggunakan metode kultur jaringan (seandainya metode ini bisa diaplikasikan di kulit saya ya hi...hi...)
Keunggulan bibit pisang hasil kultur
jaringan dibandingkan dengan bibit dari anakan adalah bibit kultur jaringan
terbebas dari penyakit seperti layu moko akibat Pseudomonas solanacearum dan layu
panama akibat Fusarium oxysporum cubense.
Ho…ho… pantas ya pisang ini cantik
dan enak. Gak salah deh menjadikan pisang Cavendish Sunpride ini jadi salah
satu buah wajib yang harus ada di rumah.
Kebiasaan ini saya tularkan ke
Suami dan anak saya Nayla. Mereka terbiasa makan pisang Cavendish pagi atau
sore hari.
Untuk bekal ke sekolah atau ke
Kantor (eh suami saya ini paling suka
masakan rumah, dari masih bujangan suka bawa bekal makanan), biasanya mereka saya bawain pisang Cavendish Sunpride yang single.
Bekal makan siangnya Nayla |
Praktis hanya ada 1 finger yang
dikemas dalam plastik khusus yang berlubang agar bisa menjaga suhu buah dan
tidak menyebabkan jamur. Jadi saya gak perlu repot-repot bungkusin lagi pakai
palstik bening.
Saya pernah nanya sama anak saya, "Kamu gak bosen bawa pisang ke sekolah?”.
Jawab Nayla, “Enggak ma, lagian
gak repot bawanya, trus kalau mau makan buah lain ya di rumah saja,”. Selain pisang, Nayla lagi hobby berat sama buah
naga dan melon.
Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi menulis di Blog, "Ayo Makan Buah Nusantara", yang diselenggarakan Sunpride sebagai salah
satu produsen buah-buahan lokal seperti, Pisang Cavendish, Nanas Honi, Jambu
Kristal, Jeruk Baby, Melon, Buah Naga, dan Pepaya Callina. Dalam rangka memeriahkan
HUT ke 72 Tahun Indonesia.
aku juga suka makan pisang, apalagi cavendish yang manis dan kemasannya juga bersih
BalasHapusKayak pisang import ya mba, plus manis
HapusWah, sehat ya tiap hari makan pisang :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusHi... Hi... Iya, minimal ada buah yg masuk ke badan
HapusBuah Sunpride favorit keluarga saya selain Nanas Noni dan Jambu Kristal ini. Enaaak...
BalasHapuswaaah aku penasaran sama jambu kristal, belum pernah makan
BalasHapus